SUBSOIL MENJADI PADAT – VEGETASI POHON
Kiat Penaggulangan
Syekhfani
Horizon subsoil yang kompak (padat), menjadi masalah bagi perkembangan sistem perakaran budidaya pepohonan (perkebunan: karet, kelapa sawit, dll. dan/atau buahan hortikultura: mangga, durian, dll.).
Sistem perakaran pepohonan tersebut di atas, setelah berumur di atas dua tahun, berkembang intensif sehingga tanah di bawah tajuk tidak dapat diolah (digemburkan) tanpa memutuskan akar-akar.
Karena itu, apabila tanah di seputar proyeksi tajuk pohon sering diinjak-injak, atau terjadi proses “pedoturbasi” (→ http://en.wikipedia.org/wiki/Perturbation_%28geology%29), maka akan terjadi pemadatan sehingga drainase subsoil menjadi jelek dan permeabilitas (pergerakan air tanah) terhambat.
Demikian pula halnya, aerasi sistem perakaran menjadi tidak baik.
PENANGGULANGAN
Ada tiga alternatif:
1. Memelihara Cacing-tanah jenis subsoil (Anecic dan Endogeic), membuat lubang terbuka hingga permukaan (topsoil), sebagai dekomposer dan memproduksi “casting”. Endogeic, berperan mencernakan tanah dan BO serta akar-akar mati; sehingga tercipta lubang aerasi dan drainase.
2. Menanam Pohon-perdu cepat tumbuh (fast-growth) dan berumur pendek, berakar sedang hingga dalam. Setelah pohon mati, sistem perakarannya meninggalkan kanal dan membuat lubang aerasi dan drainase.
Root apex progressively increase in diameter
→ Lihat: http://bioscience.oxfordjournals.org/content/61/11/869.full#F2
3. Borring dalam, menembus ketebalan lapisan padat, dengan diameter lubang bor 10 cm. Borring lapisan padat Kedalaman 30-50 cm, bertujuan untuk membantu aerasi dan drainase dalam.